Infeksi Nifas


Pascasalin (masa nifas) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir  ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas  berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Bari, 2002 dalam Harnawatiaj, 2008). Perawatan diri pascasalin adalah perawatan terhadap wanita yang  telah  selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil,  lamanya kira-kira 6-8 minggu. Seluruh alat genitalia baru pulih kembali seperti  sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Perawatan pascasalin (masa nifas)  sebenarnya dimulai sejak kala uri dengan menghindari kemungkinankemungkinan perdarahan postpartum dan infeksi.
Menurut Huliana (2003), ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu pascasalin antara lain; keadaan umum harus baik (suhu, pernafasan, tekanan darah, denyut nadi dalam keadaan normal); mobilisasi dilakukan 2 jam setelah persalinan normal dan 24 jam pertama pada seksio sesar ;makanan atau diet ibu postpartum harus mengandung cukup kalori, protein, cairan serta buah-buahan; berkemih harus secepatnya dilakukan karena pengeluaran air seni meningkat 24-48 jam pertama sampai hari ke-5 setelah melahirkan; sedangkan buang air besar harus ada dalam 3-4 hari pascasalin; pada keadaan normal demam terjadi 12 jam pertama pascasalin dan suhu tidak melebihi 38o C yang akan kembali normal setelah 12 jam; mules-mules akan terjadi 2-3 hari sesudah melahirkan; serta usahakan menyusui sedini mungkin sesuai kemampuan ibu (Huliana, 2003).   Hal-hal di atas sangat mempengaruhi proses penyembuhan ibu, terutama  pada alat-alat reproduksi ibu baik interna maupun eksterna yang akan berangsurangsur pulih seperti keadaan sebelum hamil yang disebut involusio. Untuk membantu proses involusi, perawatan pascasalin dilakukan pada alat-alat reproduksi yang meliputi vulva, perineum, uterus, abdomen, payudara, dan perawatan tromboflebitis pada kaki, perawatan hemoroid, perawatan kulit, serta perlu diperhatikan bila terjadi  postpartum syndrom (depresi setelah melahirkan) (Harnawatiaj, 2008).
Kurangnya perawatan diri masa pascasalin berhubungan erat dengan kejadian infeksi nifas. Infeksi nifas merupakan salah satu komplikasi pascasalin yang menyebabkan masih tingginya AKI di Indonesia
Menurut WHO (World Health Organization), di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilannya,persalinannya,dan nifas. Dengan kata lain, 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan, dan nifas.  AKI di Indonesia masih tertinggi di Negara Asean. Tetapi berdasarkan data resmi SDKI, AKI di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada tahun 2003 AKI di Indonesia yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 yaitu 270 per 100.00 kelahiran hidup, tahun 2005 yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 yaitu 255 per 100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Target Millenium Development Goald ( MDGs ) AKI di Indonesia tahun 2015 harus mencapai 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang sangat kompleks yang dapat digolongkan kepada faktor-faktor komplikasi obstetric, pelayanan kesehatan, dan social ekonomi. Faktor komplikasi obstetric diantaranya adalah infeksi nifas pada pertolongan persalinan yang tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis antisepsis.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Secara nasional menurut Purwanto (2001), angka kejadian infeksi pada kala nifas mencapai 2,7% dan 0,7% diantaranya berkembang kearah infeksi akut. Dengan demikian asuhan pada masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya (Saefudin,2001). Asuhan kebidanan pada masa nifas tidak hanya diberikan kepada ibunya saja namun asuhan juga diberikan kepada bayinya,mengingat kematian neonatus sampai saat ini merupakan mortalitas tertinggi sepanjang kehidupan manusia dan berhubungan erat dengan angka kematian bayi. 
Dalam angka kematian bayi dikenal dengan istilah the two third rule atau aturan dua pertiga (2/3), yaitu aturan yang memperlihatkan bahwa dua per tiga dari seluruh kematian bayi berusia di bawah satu tahun merupakan kematian bayi usia kurang dari 1 bulan, dari kematian bayi usia kurang dari 1 bulan tersebut dua pertiga merupakan kematian bayi berusia kurang dari 1 minggu, dan bua pertiga dari jumlah bayi yang meninggal pada usia kurang dari 1 minggu tersebut meninggal pada 24 jam pertama.
Karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya maka sangat diperlukan asuhan pada masa nifas. Pada masa ini terjadi perubahan- perubahan fisiologi yaitu : perubahan fisik, involusi uterus, dan pengeluaran lochea, laktasi/pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh lainnya dan perubahan psikologi.
Tujuan asuhan masa nifas antasa lain : menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi 
, melaksanakan skrining komprehensif mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. 
, memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi sehat.
dan memberikan pelayanan keluarga berencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar