Klimakterium



Sampai akhir abad ini di Indonesia akan dijumpai sekitar 8-10 % lansia dan wanita lebih banyak dibandingkan kaum pria. Kesehatan mereka harus mendapat perhatian, oleh karena mereka telah berjasa sepanjang kehidupannya, sehingga tercapai kebahagiaan serta kesejahteraan. Seorang wanita pada usia tertentu akan mengalami klimakterium, dimana terjadi perubahan alamiah dalam tubuh wanita, ada yang tanpa gangguan dan ada juga yang mengalami percobaan berat, gangguan fisik dan tekanan psikis yang menekan, disamping itu ada hal-hal lain misalnya merasa dirinya tak berguna, tidak berdaya, merasa tidak menarik dan merasa rendah diri. Dewasa ini menopause telah menarik perhatian para ilmuwan untuk diteliti. Dengan kemajuan teknologi dan makin meningkatnya taraf kehidupan maka usia harapan hidup wanita di Indonesia juga meningkat. Keadaan ini menimbulkan masalah medis. Klimakterium adalah masa bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium yaitu antara 40-65 tahun.

Sekitar 40-85 % dari semua wanita dengan usia klimakterium mempunyai keluhan. Pada 25 % terjadi pada wanita Eropa, pada wanita Indonesia kurang ditemukan keluhan cukup berat yang menyebabkan wanita yang bersangkutan minta pertolongan dokter. Pada wanita klimakterium akan mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Sistem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran yang menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Keluhan yang pertama kali dirasakan adalah keluhan vasomotor (yang berhubungan dengan pembuluh darah) seperti hot fishes (semburan panas tiba-tiba di wajah, leher dan dada), night sweats (keringat berlebihan di malam hari) dan atrofi urogenital (penipisan mukosa vagina) yang menimbulkan akibat lanjut berupa kekeringan liang vagina sehingga saat berhubungan suami istri terasa sakit dan terjadi penurunan libido. Keluhan lain yang dianggap sebagai gejala psikis dan sosial budaya, misalnya depresi sakit kepala.


Wanita pada masa klimakterium akan mengalami perubahan-perubahan tertentu yang dapat menyebabkan berbagai gangguan dari yang ringan sampai berat. Sebagian besar wanita klimakterium tidak mengetahui bahwa perubahan tersebut adalah suatu proses yang alami menjelang menopause.

Klimakterium merupakan masa yang bermula dari akhir tahap
reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65
tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan
vegetatif (Prawirohardjo, 2001).

Secara endokrinologis, masa klimakterium ditandai oleh turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin ((Prawirohardjo, 2001). Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan menurunnya berbagai fungsi degenerative ataupun endokrinologik dari ovarium yang menimbulkan rasa cemas pada sebagian besar wanita. Keluhan-keluhan pada masa ini disebabkan oleh sindroma klimaterik. Sindroma ini dialami oleh seluruh penduduk dunia. Tercatat di Eropa sekitar 70-80 %, Amerika sekitar 60%, Malaysia sekitar 57 %, China 18 % dan di Jepang serta Indonesia sekitar 10 %.

Wanita pada masa klimakterium akan terjadi perubahan-perubahan tertentu yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan ringan sampai berat. Perubahan dan gangguan itu sifatnya berbeda-beda. Tahap awal dari perubahan ini yaitu haid/menstruasi tidak teratur dan sering terganggu. Periode ini disebut sebagai masa pramenopause. Masa pramenopause sering pula dibarengi dengan meningkatnya aktifitas yang ditandai oleh gejala meningkatnya rangsangan sexual (Ayurai, 2009).
Gangguan psikis yang muncul pada masa klimakterium ini adalah dalam bentuk mudah tersinggung,
depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur.  perubahan psikologis masa klimakterium tidak sama seperti pada tiap wanita, sangat individual tergantung pada kehidupan psikologis emosional dan pada pandangan sebelumnya terhadap masa klimakterium. Wanita dengan keseimbangan psikologis emosional yang baik, berpengetahuan luas dan dikelilingi keluarga yang harmonis, umumnya mengalami hanya sedikit gangguan psikologis. Bagi wanita yang memiliki anggapan yang salah akan diliputi kecemasan yang berlanjut. Sebagian besar wanita klimakterium tidak mengetahui bahwa perubahan tersebut suatu proses yang alami menjelang menopause. Hal ini dipengaruhi beberapa factor diantaranya umur, pekerjaan, dan pendidikan. Mereka juga merasa khawatir dan bingung mengenai gejala-gejala tersebut sehingga aktif mencari pertolongan untuk mengidentifikannya, oleh karena itu mempersiapkan diri menghadapi masa klimakterium dengan pengetahuan yang memadai (Ayurai, 2009 blog)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar